Langsung ke konten utama

Entomologi (Kesling)


"Hai, salam kenal. Kali ini diblog Ichigofans, saya akan memberikan bantuan literatur mengenai materi yang pernah saya dapatkan selama perkuliahan 3 tahun yang lalu. Semoga literatur ini dapat membantu teman-teman yang sedang menempuh kuliah keslingnya. Semangat!!!"
 

ENTOMOLOGI

A. Pengertian Entomologi
Entomologi kedokteran adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang arthropoda yang dapat menjadi penyebab langsung dari berbagai macam penyakit pada manusia atau menjadi penular mikroorganisme penyebab penyakit dari seorang penderita kepada manusia lainnya yang sehat.
Entomologi juga dapat di artikan sebagai cabang sains yang mengkaji mengenai serangga. Berasal dari dua perkataan Latin yaitu entomon bermakna ”serangga” dan logos bermakna ”ilmu pengetahuan”. Serangga merupakan kelompok hewan yang terbesar bilangan spesiesnya dibandingkan hewan ataupun tumbuhan lain-lainnya. Sehingga kini terdapat sekitar 1 juta spesies serangga yang telah dicatat. Bilangan spesies yang sebenarnya tidak diketahui karena masih banyak yang belum dicatat kewujudannya.
Kepentingan pengetahuan entomologi dapat dilihat daripada peranan serangga secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan manusia di bumi ini.Walau bagaimanapun, kadang-kadang bidang ini diperluaskan untuk turut mencakupi arthropoda.(Anonim, Http://ms.wikipedia.org/wiki/Entomologi)
B.  Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan podos berarti (kaki). Jadi Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Arthropoda dalam bahasa latin, Arthra berarti ruas, buku, segmen, podos berarti kaki merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda berbentuk simeri bilateral dan tergolong dalam tripoblastik selomata.
Arthropoda mempunyai cuticula yang mengandung chitine dan hampir semua bentuk cuticula adalah eksoskeleton yang berfungsi untuk pelindung alat dalam yang lunak, tempat melekat otot, penerus rangsang dari luar dan mengatur penguapan cairan tubuh.
Tubuhnya beruas-ruas terdiri dari kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala ditemukan sepasang antena sebagai indra peraba, mandibula yang berfungsi untuk menggigit dan sepasang mata. Bagian dada (thorax) ditemukan kaki dan sayap, sedangkan bagian perutnya beruas-ruas.
Dalam proses pertumbuhannya menjadi dewasa, arthropoda selalu melepaskan kulit atau kutikulanya dan diganti dengan kulit baru. Proses tersebut dinamakan “moulting” atau ecdysis, dimana secara fisiologis proses tersebut dikontrol oleh hormon. Pada proses pertumbuhan dari larva menjadi dewasa serangga mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut metamorfosis. Dimana proses metamorfosis tersebut ada yang sempurna: TeluràLarvaàPupaàDewasa, dengan bentuk muda dan dewasanya berbeda. Sedangkan yang tidak sempurna: Teluràlarvaànymfaàdewasa, dimana bentuk muda dan dewasa hampir sama.
Berdasarkan kepentingan secara medis, arthropoda dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
1. Serangga penular penyakit (vektor, hospes intermediet)
2. Serangga sendiri menyebabkan penyakit (berparasit)
3. Serangga mengeluarkan toksin menyebabkan toksisitas
4. Serangga menyebabkan alergi
5. Serangga yang menyebabkan rasa jijik dan takut (entomofobia)
Cara penularan penyakit oleh insekta ini dapat secara mekanik yaitu terbawa pada bagian luar tubuh insekta (misalnya kaki atau badan). Sedangkan penularan secara biologik dilakukan setelah serangga menghisap agen penyakit dari tubuh hospes masuk kedalam tubuh serangga. Penularan biologik ini ada dua bentuk yaitu:
1. Agen penyakit dapat memperbanyak diri dalam tubuh serangga disebut “siklikopropagative” (Plasmodium, Trypanosoma dsb.).
2)    Agen penyakit hanya berubah menjadi larva infektif dalam tubuh serangga  disebut “siklikodevelopmental” (wucheria, onchocerca).
Dari penggolongan secara medis tersebut beberpa serangga dapat berparasit dan dapat juga menularkan penyakit, sehingga dalam pembahasan disini diuraikan menurut ordo, famili dan genusnya.
Klasifikasi dari serangga tersebut terlihat seperti dibawah ini:

Ordo

Famili
Genus
Spesies
Vektor/parasit
Diptera

Simuliidae
Simulium
S.damnosum
Onchocerca

Psychodidae

Sub fam: Phlebotominae
Phlebotomus
Phlebotomus sp

P. papatasi
P. sergenti
Lutzomia verucorum
Leishmania
Bartonella
Penyakit virus


Ceratopogonidae
Culicoides
C. variipens
Virus blu tongue

Culicidae

Culex
C. tarsalis
C. pipiens
C.tritaenorinchus
Penyk. Tidur
filariasis
Jap.encephal.


Aedes
A. aegypti
Yelow fever
Dengue

Sub fam:
Anophelinae
Anopheles
A.quadrimaculatus
dsb
Malaria
Sub ordo:
Brachyera
Tabanidae
Chrysops
Chrysops sp
Loa loa

Muscidae
Musca
M. domestica
bacteri
spora jamur
telur cacing
cysta protozoa


Glossina
G. palpalis
G. fuscipes
G. tachinoides
Trypanosomiasis
Acari
sub ordo:
metastigmata
Ixodidae
(caplak keras)
Ixodes
I.Pacificus
I.Holocyclus
Paralysis



Haemophysalis
H.cordeilus



Dermacentor
D. andersoni
D.occidentalis
paralysis
virus


Amblyoma
A.americanum
A.cayenense
Tularemia



Rhipicephalus
R.apendiculatus




Boopphilus
B.microplus
Babesia

Argasidae
(caplak lunak)
Ornithodoros
O.hermisi
O.savignyi
Relapsing vefer
Gatal



Otobius
O.megnini
Gatal



Argas
A.persicus

Sub ordo:
Prostigmata
Demodicidae
Demodex
D.foliculorum
D.brevis
Kutu rambut
Astigmata
Psoroptidae
Chorioptes
C.bovis


Sarcoptidae
Sarcoptes
S.scabei

Zoonosis,gatal
Mallophaga
(kutu;lice)
Sub fam:
Amblycera
-
Nemacanthus
Menopon
N.galinus
M.galinae

Anoplura
-
Pediculus
Phthirus
Ped.humanus
Pht.pubis
tuma
tuma rambut
Hemiptera
(bug)
Reduviidae
Reduvius
R.personatus
Tryp.cruzi

Triatominae

Triatoma
T.infestans
Tryp.cruzi
Shiponoptera
(fleas; pinjal)
Pulicidae
Pulex
P. irritans
Plague




P. simulans
Yusticia pestis

Tungidae

Tunga
T.penetrans
Gatal sangat
Tabel  1.1 klasifikasi arthropoda dari kelas insekta

Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa bararti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang berbagi dalam 25 ordo. Hal ini nenunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasannya.
Insecta mempunyai ciri-ciri :
  1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala/caput, dada/thorax, dan perut/abdomen.
  2. Kepala dengan satu pasang mata facet, mata ocelli, dan satu pasang antena sebagai alat peraba.Mulut disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan mengigit. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
  3. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax, mseothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. Pada setiap mesothorax dan metathorax terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
  4. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya.
  5. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
  6. Alat pencernaan terdirir atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
  7. Sistem saraf tangga tali.
  8. Sistem pernafasan dengan sistem trakea
  9. Siatem peredaran darah terbuka.
  10. Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
  11. Tempat hidup di air tawar dan darat.
  12. Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
Setiap kelas ini terdiri dari beberapa ordo. Seperti kelas insecta yang terdiri dari ordo Orthoptera, Dphtera, Siphonoptera, Hemiptera,dan Pthiraptera.
Ordo Orthoptera mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan tebal dan sempit disebut tegmina dan sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap berfungsi sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tunkai belakangnya yang lebih kuat dan besar. Famili Blattidae yang disebut sebagai lipas, kecoa atau coro. Terdapat 4 spesies Blattidae yang hidup berdekatan dengan manusia, yaitu Periplaneta Americana, Blatta orientalis, Blattela germanica dan Supella supellectilium.
Ordo Ptiraptera seperti Kutu kepala ( Pediculus humanus capitis ) biasanya memiliki ukuran tubuh 1-2mm dan bentuk tubuh pipih memanjang. Memilki sepasang mata sederhana (mata ocelli), pada bagian lateral.
Ordo  Siphonoptera tidak bersayap, mempunyai kaki sangat kuat dan beguna untuk meloncat. Mempunyai mata tunggal dan tipe mulut menghisap. Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala-dada dan perut tidak jelas) mengalami metamorfosis sempurna. Kutu kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu yang paling berlimpah di dunia. Pnjal pada kucing ini umumnya memilki ukuran tubuh 1,5-4 mm, dengan bentuk tubuh yang pipih. Pinjal ini tidak memiliki sayap, tetapi dapat melompat sejauh 1 m.
Ordo Dipthera (serangga bersayap dua buah/sepasang) mempunyai ciri-ciri yaitu mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut yang menusuk dan menghisap atau menjilat dan menghisap, membentuk alat muluat seperti belalai disebut probosisi. Contohnya : lalat dan nyamuk.
Musca Sp. Meripakan lalat rumah berwrna abu-abu kehitaman. Biasanya mempunyai ukuran panjang 6-9 mm, dengan 4 garis gelpa dipunggungnya yang berjalan longitudinal serta mempunyai ikat pinggang.
Famili Calliphoridae seperti Chrysomyia Sp ini berukuran sedang, dengan tubuh berwarna hijau mengkilat dan sayap jernih dengan venasi yang jelas.
Famili Sarcophagidae (lalat daging) umumnya berwarna abu-abu dengan bintik-bintik kuning yang terdapat pada segmen abdomen. Pada permukaan dorsal dari abdomen terdapat gambaran yang mirip papan catur.

C. Ordo Orthoptera

Ordo ini mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina dan sayap belakang yang tipis berupa selaput. Sayap berfungsi sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit mengalami metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola) yang mengalami tahapan perkembangan dari telur, Nimfa (mengalami pergantian kulit) serta tahapan imago (dewasa) yang ditandai berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya. Ordi Orthoptera ini famili Blattidae yang disebut sebagai lipas, kecoa atau coro. Masing-masing family Blattidae ini yaitu Periplaneta americana, Blatta oerientalis, Blattela germanica dan Supella supellectilium.
Perbedaan Morfologi Spesies
No
Spesies
Ukuran
Warna
Ciri khas
1
Periplaneta americana
3,8 cm
Merah kecoklatan
Mempunyai sayap
2
Blatta orientalis
2,5 cm
Hitam coklat
♂ sayap panjang
♀ sayap pendek
3
Blatta germanica/
Blattella germanica
1,3 cm
Coklat muda
Terdapat 2 garis pada
Thorax
4
Supella supelectilium
1,3 cm
Coklat muda
Tidak terdapat garis pada thorax
Tabel 2.1 klasifikasi ordo Orthoptera
D.Ordo Pthiraptera

Ordo Pthiraptera terdiri dari Pediculus humanus capitis, Pediculus humanus corporis dan pthiris pubis. Pediculus humanus capitis (kutu kepala) memiliki ukuran tubuh 1-2 mm dan memiliki bentik tubuh pipih memanjang, biasanya ditemukan di bawah belakang kepala dan di belakang telinga.
Kutu ini berwarna putih kelabu/sesuai dengan hospes. Keapala berbenyuk ovoid sdikit bersudut, memiliki sepasang mata sederhana (mata ocelli) pada bagian lateral, mempunyai mulut yang memiliki proboscis yang dapat memanjang. Antena pendek terdiri dari 5 ruas. Abdomen kutu terdiri atas 9 ruas. Torax kutu terbuat dari chitin dan terdiri dari 3 segmen yaitu protorax, mesotorax, dan metatorax yang masing-masing memiliki sepasang kaki yang terdiri dari 5 ruas dan ruas terakhir sebagai capit. Alat genital terletak di tengah bagian dorsal.
Lingkaran hidup kutu kepala dari telur, nimfa dan dewasa. Kutu kepala bertelur kira-kira 140 butir yang berwarna putih dan mempunyai operculum (kantung/penutup telur). Telur disebut nita yang berukuran 0,6-0,8mm dan menetas dalamwaktu 5-11 hari pada suhu 21-36oC. Kutu yang baru menetas disebut nimfa, mengalami 3 kali ganti kulit dalam waktu 2 minggu sebelum menjadi dewasa. Kehidupan siklus diselesaikan dalam waktu sekitar 18 hari.
                                                                                               
E. Ordo Siphonoptera

Serangga ini tidak bersayap, tubuhnya pipih berukuran 1,5-4 mm, mempunyai kaki-kaki yang panjang dan sangat kuat yang berguna untuk meloncat. Mempunyai mata tunggal, pada daerah dekat mata terdapat ocular bristle. Mulutnya tersembunyi berfungsi untuk menusuk-menghisap. Mempunyai abdomen dengan 10-12 segmen, pada segmen ke-8 atau ke-9 terdapat spermatheca (pinjal betina) sedangkan pada jantan, penis terdapat pada abdomen ke-5 atau ke-6. Comb (ctenidium) penting untuk diferensiasi pinjal: Genal Comb terdapat di atas mulut. Thoracal (pronotal) comb terdapat di segmen pertama thorax. Metamorfosis pinjal sempurna (Holometabola), siklus hidup dalam waktu 14-24 hari. Pinjal ini terdiri dari pulex irritans ( pinjal anjing) dan Ctenocephalide felis (pinjal kucing). Yang membedakan jenis pinjal ini yaitu ocular bristle, genal comb, thoracal comb dan spermatheca.
Kutu kucing Ctenocephalides felis adalah salah satu yang paling berlimpah dan di dunia. Pinjal pada kucing ini umumnya memiliki ukuran tubuh 1,5-4 mm, dengan bentuk tubuh yang pipih. Pinjal ini tidak memiliki sayap, tetapi dapat melompat sejauh 1m. Pinjal ini sebagai tuan rumah perantara dari bibit cacing Dipylidium caninum dan Hymenolepis diminuta.
Lingkaran hidup pinjal. Hospes pinjal adalah hewan peliharaan dan hewan liar terutama binatang mengerat liar. Berbagai spesies cenderung kepada satu macam hospes, tetapi aktivitasnya kemungkinan untuk menginfestasi hewan lain daripada hospes yang disukainya. Lama hidupnya kira-kira 1 tahun dalam kondisi baik dengan udara sejuk, suhu lembab tetapi jangka waktu hidup diluar hospes adalah 88-125 hari yang berbeda-beda tergantung masing-masing spesies. Larva mati pada suhu 38oC selama 24 jam.

F. Ordo Dipthera

1.  Lalat rumah ( Musca domestica )
Lalat rumah mempunyai badan bersegmen meliputi caput, torax, dan abdomen.Kepala berbentuk bulat, terdapat antena pendek, mata facet dan ocelli diantara mata facet.Torax terdiri dari 3 segmen yaitu protorax, mesotorax, dan metatorax yang masing-masing memiliki sepasang kaki. Ciri-ciri penting dari lalat rumah: pada thiraks terdapat empat garis garis hitam satu garis hitam medial pada abdomen dorsal. Terdapat ikat pinggang yaitu jarak antara thoraks dan abdomen. Sayap depan lebih besar, sayap belakang kecil disebur halter berfungsi sebagai alat kesetimbangan, venasi sayap simetris. Lalat rumah (Musca Domestica) berwarna abu-abu dengan panjang 6-9mm dengan empat garis gelap membujur pada bagian atas thoraxnya. Lalat rumah berkembang biak pada limbah organik pada tempat yang kotor, bahan-bahan yang busuk, buah-buahan yang busuk dan sayuran basi.
Sampah adalah tempat yang disenangi oleh lalat sehingga banyak ditemukan larva disini. Habitat lalat pradewasa berbeda dengan dewasa. Tahap pradewasa memilih habitat yang cukup banyak organik yang sedang mengalami dekomposisi, misalnya sampah organik basah. Tahap dewasa juga menyukai sampah, hanya saja daerah jelejahnya yang luas sehingga dapat memasuki rumah atau dimana manusia beraktivitas. Lalat lebih banyak hidup di daerah pemukiman. Lalat rumah (Musca Domestica) tidak menggigit tetapi menghisap zatmakanan seperti nyamuk dengan menggunakan probascisnya. Sebelum makan lalat menggunakan saliva untuk melunakkan makanan kemudian baru dihisap kembali.
Lalat berkembang biak dengan bertelur, telur berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120-130 telur dan akan menetas dalam waktu 8-16 jam. Pada suhu rendah telur tidak akan menetas (dibawah12-13oC). Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13mm. Akhir dari fase larva akan berpindah dari yang banyak makanan ketempat yang kering untuk mengeringkan tubuhnya. Setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak.
Fase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30-35oC, lemudian akan keluar lalat dan sudah terbang antara 450-900 meter. Siklus hidup dari telur sehingga menjadi lalat dewasa yaitu 6-20 hari, lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 kali, umur lalat umumnya sekitar 2-3 minggu, tapi pada kondisi yang stabil dapat sampai 3 bulan. Lalat terbang tidak menantang arah angin tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 km.

2.  Lalat hijau ( Chrysomia sp)
Chrysomia lalat berukuran sedang dengan tubuh berwarna hijau mengkilat dan sayap yang jernih dengan venasi sayap yang jelas. Abdomennya mempunyai garis-garis sejajar yang transversal. Lalat ini menyukai luka-luka terbuka yang basah dan dapat menimbulkan miasis pada mata, tulang dan berbagai tempat lainnya.
Kepala lalat ini bulat, antena pendek, mempunyai mata facet dan ocelli, mata facet berwarna orens. Mulut sebagai penjilat. Thorax terdiri dari 3 bagian yaitu protorax, mesothorax, dan metathorax yang masing-masing memilki sepasang kaki. Tidak ada garis vertical pada thorax. Sayap sempurna terdapat pada thorax kedua yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Venasi sayap simetris. Abdomen beruas-ruas, semakin banyak ruas pada abdomen maka lalat tersebut semakin tua. Warna abdomen jantan hijau dan sangat mengkilat sedangkan betina tidak begitu mengkilat.

3.  Lalat Daging (Sarcophaga sp)
Sarcophaga mempunyai ukuran tubuh yang besar dibanding lalat lain, panjang antara 10-14 mm. Pada kepala terdapat mata facet di bagian lateral dan ocelli, terdapat anten ayang pendek. Mulut dapat memendek dan memanjang dan mempunyai sungut.
Thorax terdiri sari 3 bagian yaitu protorhax, mesothorax, dan metathorax yang masing-masing memiliki sepasang kaki. Kaki lebih panjang dari pada lalat lain yang terdiri 7 ruas. Pada thorax terdapat garis vertical dan horizontal seperti papan catur yang agak kekuning-kuningan. Sayap terletak di thorax kadua dan ketiga. Sayap depan lebih besar, sayap belakang seperti selaput yang di sebut halter dan berfungsi sebagai alat kesetimbangan.
Lalat ini berwarna abu-abu dengan bintik-bibtik kuning yang terdapat segman abdomen. Pada permukaan dorsal dari abdomen terdapat gambaran yang mirip papan catur. Lalat ini menyukai kotoran hewan maupun madu dari bunga. 
        
DAFTAR PUSTAKA

Adang Iskandar, Pemberantasan serangga dan binatang pengganggu, APKTS Pusdiknakes. Depkes RI. Jakarta
Anonim, http://cavefauna.wordpress.com/taxonomy/
Direktorat Epidemiologi dan Karantina. Manual Kantor Kesehatan Pelabuhan. Direktur Jenderal. P3M Depkes RI
Entjang, Indan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2000
Materi ajaran dari Ibu Yuni Diana Soraya dan Bapak Husni Thamrin.
Santi, Nuraini Devi, Pemberantasan Arthopoda Yang Penting dalam Hubungan dengan  Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Bagian Kesehatan Lingkungan USU, 2004
Santio Kirniwardoyo, Pengamatan dan pemberatasan vektor malaria,
sanitas. Puslitbang Kesehatan Depkes Rl Jakarta,1992

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pelatihan Pengelolaan Sampah Medis RS

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari program kesehatan secara menyuluruh dalam mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diberbagai wilayah selalu ada kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana pelayanan kesehatan.  Dewasa ini diperkirakan ada sekitar 1200 rumah sakit dan ribuan puskesmas di seluruh wilayah Indonesia, belum termasuk sarana kesehatan lainnya yang lebih sederhana dan berada dekat atau bahkan ditengah-tengah  masyarakat. Disadari dengan adanya sarana pelayanan kesehatan akan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di sekitarnya dalam memperoleh layanan kesehatan yang cepat dan terjangkau. Disamping itu adanya sarana pelayanan kesehatan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber untuk memperoleh pendapatn disuatu daerah. Namun demikian tak dipungkiri, adanya sarana layanan kesehatan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkun

Anime lyrics neh!!

Rakuen (Heaven) by Do as Infinity ~ OST. Inuyasha   Dare mo ga mina Shitteru Kese ya shinai  kizu wo Dore kurai tsuzuku no Mou iranai yo Dare mo ga mina m atteru Arasoi no nai hibi wo Senjono heishi tachi Omoidaishite yo ima haha no nukumori wo Kono hagashii naku Hiroi sekai ni Jibun dake no chizu e gaite Namida koraete bokura Wa aruite yukou yo Tachi agare ima Hora nando demo Nemurerushi shiyobi ogoshite Ikite ikunda ashita e Dare mo ga mina Motteru Hito kakera no ai wo Ikundemo nani hitotsu Umarenainda yo Sonna no mou iranai yo Kono kagiri aru jikan no nagare Mata miru  rakuen Mezashite Doko made datte Bokura wa aruite yukou yo Furi mukanaide Mae dake wo mite Sono karada kuchi hateru made Ikite ikunda mirai e Omoidashite yo Ima haha no nukumori wo Kono hageshii naku Hiroi sekai no Mata miru rakuen mezashite Doko made datte Bokura wa aruite yukou yo Furi mukanaide Mae dake wo mite Sono karada kuchi hateru made Ikite ikunda mirai