"Hai, salam kenal. Kali ini diblog Ichigofans, saya akan memberikan bantuan literatur mengenai materi yang pernah saya dapatkan selama perkuliahan 3 tahun yang lalu. Semoga literatur ini dapat membantu teman-teman yang sedang menempuh kuliah keslingnya. Semangat!!!"
ENTOMOLOGI
A. Pengertian Entomologi
Entomologi kedokteran
adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang arthropoda yang
dapat menjadi penyebab langsung dari berbagai macam penyakit pada manusia atau
menjadi penular mikroorganisme penyebab penyakit dari seorang penderita kepada
manusia lainnya yang sehat.
Entomologi juga dapat di artikan sebagai cabang sains
yang mengkaji mengenai serangga. Berasal dari dua perkataan Latin yaitu entomon bermakna ”serangga” dan logos bermakna ”ilmu pengetahuan”.
Serangga merupakan kelompok hewan yang terbesar bilangan spesiesnya dibandingkan
hewan ataupun tumbuhan lain-lainnya. Sehingga kini terdapat sekitar 1 juta
spesies serangga yang telah dicatat. Bilangan spesies yang sebenarnya tidak
diketahui karena masih banyak yang belum dicatat kewujudannya.
Kepentingan
pengetahuan entomologi dapat dilihat daripada peranan serangga secara langsung
maupun tidak langsung dalam kehidupan manusia di bumi ini.Walau bagaimanapun,
kadang-kadang bidang ini diperluaskan untuk turut mencakupi arthropoda.(Anonim,
Http://ms.wikipedia.org/wiki/Entomologi)
B. Arthropoda
Arthropoda berasal
dari bahasa Yunani yaitu Arthros
berarti sendi (ruas) dan podos
berarti (kaki). Jadi Arthropoda
adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Arthropoda dalam
bahasa latin, Arthra berarti ruas,
buku, segmen, podos berarti kaki merupakan hewan yang memiliki ciri kaki
beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh
Arthropoda berbentuk simeri bilateral dan tergolong dalam tripoblastik
selomata.
Arthropoda mempunyai cuticula yang
mengandung chitine dan hampir semua bentuk cuticula adalah eksoskeleton yang
berfungsi untuk pelindung alat dalam yang lunak, tempat melekat otot, penerus
rangsang dari luar dan mengatur penguapan cairan tubuh.
Tubuhnya beruas-ruas terdiri dari
kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala ditemukan sepasang antena sebagai
indra peraba, mandibula yang berfungsi untuk menggigit dan sepasang mata. Bagian dada (thorax) ditemukan kaki dan
sayap, sedangkan bagian perutnya beruas-ruas.
Dalam proses pertumbuhannya
menjadi dewasa, arthropoda selalu melepaskan kulit atau kutikulanya dan diganti
dengan kulit baru. Proses tersebut dinamakan “moulting” atau ecdysis, dimana
secara fisiologis proses tersebut dikontrol oleh hormon. Pada proses
pertumbuhan dari larva menjadi dewasa serangga mengalami perubahan bentuk,
proses ini disebut metamorfosis. Dimana proses metamorfosis tersebut ada yang
sempurna: Telurà Larvaà Pupaà Dewasa, dengan bentuk muda dan dewasanya
berbeda. Sedangkan yang tidak sempurna: Telurà larvaà nymfaà dewasa, dimana bentuk muda dan dewasa hampir sama.
Berdasarkan kepentingan secara medis, arthropoda
dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
1. Serangga penular penyakit (vektor,
hospes intermediet)
2. Serangga sendiri menyebabkan penyakit
(berparasit)
3. Serangga mengeluarkan toksin
menyebabkan toksisitas
4. Serangga menyebabkan alergi
5. Serangga yang menyebabkan rasa jijik
dan takut (entomofobia)
Cara penularan penyakit oleh
insekta ini dapat secara mekanik yaitu terbawa pada bagian luar tubuh insekta
(misalnya kaki atau badan). Sedangkan penularan secara biologik dilakukan
setelah serangga menghisap agen penyakit dari tubuh hospes masuk kedalam tubuh
serangga. Penularan biologik ini ada dua bentuk yaitu:
1. Agen penyakit dapat
memperbanyak diri dalam tubuh serangga disebut “siklikopropagative”
(Plasmodium, Trypanosoma dsb.).
2) Agen
penyakit hanya berubah menjadi larva infektif dalam tubuh serangga
disebut “siklikodevelopmental” (wucheria, onchocerca).
Dari penggolongan secara medis
tersebut beberpa serangga dapat berparasit dan dapat juga menularkan penyakit,
sehingga dalam pembahasan disini diuraikan menurut ordo, famili dan genusnya.
Klasifikasi dari serangga
tersebut terlihat seperti dibawah ini:
Ordo |
Famili
|
Genus
|
Spesies
|
Vektor/parasit
|
Diptera
|
Simuliidae
|
Simulium
|
S.damnosum
|
Onchocerca
|
|
Psychodidae
Sub fam: Phlebotominae
|
Phlebotomus
|
Phlebotomus sp
P. papatasi
P. sergenti
Lutzomia
verucorum
|
Leishmania
Bartonella
Penyakit virus
|
|
Ceratopogonidae
|
Culicoides
|
C. variipens
|
Virus
blu tongue
|
|
Culicidae |
Culex
|
C. tarsalis
C. pipiens
C.tritaenorinchus
|
Penyk.
Tidur
filariasis
Jap.encephal.
|
|
|
Aedes
|
A. aegypti
|
Yelow
fever
Dengue
|
|
Sub fam:
Anophelinae
|
Anopheles
|
A.quadrimaculatus
dsb
|
Malaria
|
Sub ordo:
Brachyera
|
Tabanidae
|
Chrysops
|
Chrysops sp
|
Loa
loa
|
|
Muscidae
|
Musca
|
M. domestica
|
bacteri
spora jamur
telur cacing
cysta protozoa
|
|
|
Glossina
|
G. palpalis
G. fuscipes
G. tachinoides
|
Trypanosomiasis
|
Acari
sub ordo:
metastigmata
|
Ixodidae
(caplak keras)
|
Ixodes
|
I.Pacificus
I.Holocyclus
|
Paralysis
|
|
|
Haemophysalis
|
H.cordeilus
|
|
|
|
Dermacentor
|
D. andersoni
D.occidentalis
|
paralysis
virus
|
|
|
Amblyoma
|
A.americanum
A.cayenense
|
Tularemia
|
|
|
Rhipicephalus
|
R.apendiculatus
|
|
|
|
Boopphilus
|
B.microplus
|
Babesia
|
|
Argasidae
(caplak lunak)
|
Ornithodoros
|
O.hermisi
O.savignyi
|
Relapsing
vefer
Gatal
|
|
|
Otobius
|
O.megnini
|
Gatal
|
|
|
Argas
|
A.persicus
|
|
Sub ordo:
Prostigmata
|
Demodicidae
|
Demodex
|
D.foliculorum
D.brevis
|
Kutu
rambut
|
Astigmata
|
Psoroptidae
|
Chorioptes
|
C.bovis
|
|
|
Sarcoptidae
|
Sarcoptes
|
S.scabei
|
Zoonosis,gatal
|
Mallophaga
(kutu;lice)
Sub fam:
Amblycera
|
-
|
Nemacanthus
Menopon
|
N.galinus
M.galinae
|
|
Anoplura
|
-
|
Pediculus
Phthirus
|
Ped.humanus
Pht.pubis
|
tuma
tuma rambut
|
Hemiptera
(bug)
|
Reduviidae
|
Reduvius
|
R.personatus
|
Tryp.cruzi
|
|
Triatominae
|
Triatoma
|
T.infestans
|
Tryp.cruzi
|
Shiponoptera
(fleas;
pinjal)
|
Pulicidae
|
Pulex
|
P. irritans
|
Plague
|
|
|
|
P. simulans
|
Yusticia
pestis
|
|
Tungidae
|
Tunga
|
T.penetrans
|
Gatal
sangat
|
Tabel 1.1
klasifikasi arthropoda dari kelas insekta
Insecta sering
disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa bararti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti
hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang
berbagi dalam 25 ordo. Hal ini nenunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam
kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasannya.
Insecta mempunyai ciri-ciri :
- Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala/caput, dada/thorax, dan perut/abdomen.
- Kepala dengan satu pasang mata facet, mata ocelli, dan satu pasang antena sebagai alat peraba.Mulut disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan mengigit. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
- Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax, mseothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. Pada setiap mesothorax dan metathorax terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
- Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya.
- Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
- Alat pencernaan terdirir atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
- Sistem saraf tangga tali.
- Sistem pernafasan dengan sistem trakea
- Siatem peredaran darah terbuka.
- Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
- Tempat hidup di air tawar dan darat.
- Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
Setiap kelas ini
terdiri dari beberapa ordo. Seperti kelas insecta yang terdiri dari ordo
Orthoptera, Dphtera, Siphonoptera, Hemiptera,dan Pthiraptera.
Ordo Orthoptera
mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan tebal dan
sempit disebut tegmina dan sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap berfungsi
sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tunkai
belakangnya yang lebih kuat dan besar. Famili Blattidae yang disebut sebagai
lipas, kecoa atau coro. Terdapat 4 spesies Blattidae yang hidup berdekatan
dengan manusia, yaitu Periplaneta
Americana, Blatta orientalis, Blattela germanica dan Supella supellectilium.
Ordo Ptiraptera
seperti Kutu kepala ( Pediculus humanus
capitis ) biasanya memiliki ukuran tubuh 1-2mm dan bentuk tubuh pipih
memanjang. Memilki sepasang mata sederhana (mata ocelli), pada bagian lateral.
Ordo Siphonoptera tidak bersayap, mempunyai kaki
sangat kuat dan beguna untuk meloncat. Mempunyai mata tunggal dan tipe mulut
menghisap. Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala-dada dan perut
tidak jelas) mengalami metamorfosis sempurna. Kutu kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu yang paling berlimpah di
dunia. Pnjal pada kucing ini umumnya memilki ukuran tubuh 1,5-4 mm, dengan
bentuk tubuh yang pipih. Pinjal ini tidak memiliki sayap, tetapi dapat melompat
sejauh 1 m.
Ordo Dipthera (serangga
bersayap dua buah/sepasang) mempunyai ciri-ciri yaitu mempunyai sepasang sayap
depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang
disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut yang menusuk dan
menghisap atau menjilat dan menghisap, membentuk alat muluat seperti belalai
disebut probosisi. Contohnya : lalat dan nyamuk.
Musca Sp. Meripakan
lalat rumah berwrna abu-abu kehitaman. Biasanya mempunyai ukuran panjang 6-9
mm, dengan 4 garis gelpa dipunggungnya yang berjalan longitudinal serta
mempunyai ikat pinggang.
Famili
Calliphoridae seperti Chrysomyia Sp ini berukuran sedang, dengan tubuh berwarna
hijau mengkilat dan sayap jernih dengan venasi yang jelas.
Famili
Sarcophagidae (lalat daging) umumnya berwarna abu-abu dengan bintik-bintik
kuning yang terdapat pada segmen abdomen. Pada permukaan dorsal dari abdomen
terdapat gambaran yang mirip papan catur.
C. Ordo Orthoptera
Ordo ini mempunyai
ciri-ciri yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit
disebut tegmina dan sayap belakang yang tipis berupa selaput. Sayap berfungsi
sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya
yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan
mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk
menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor
pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit
mengalami metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola) yang mengalami tahapan
perkembangan dari telur, Nimfa (mengalami pergantian kulit) serta tahapan imago
(dewasa) yang ditandai berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk
alat perkembangbiakan serta sayapnya. Ordi Orthoptera ini famili Blattidae yang
disebut sebagai lipas, kecoa atau coro. Masing-masing family Blattidae ini yaitu
Periplaneta americana, Blatta
oerientalis, Blattela germanica
dan Supella supellectilium.
Perbedaan
Morfologi Spesies
No
|
Spesies
|
Ukuran
|
Warna
|
Ciri khas
|
1
|
Periplaneta americana
|
3,8 cm
|
Merah
kecoklatan
|
Mempunyai
sayap
|
2
|
Blatta orientalis
|
2,5 cm
|
Hitam
coklat
|
♂
sayap panjang
♀
sayap pendek
|
3
|
Blatta germanica/
Blattella germanica
|
1,3 cm
|
Coklat
muda
|
Terdapat
2 garis pada
Thorax
|
4
|
Supella supelectilium
|
1,3 cm
|
Coklat
muda
|
Tidak
terdapat garis pada thorax
|
Tabel 2.1 klasifikasi ordo Orthoptera
D.Ordo
Pthiraptera
Ordo Pthiraptera
terdiri dari Pediculus humanus capitis,
Pediculus humanus corporis dan pthiris pubis. Pediculus humanus capitis
(kutu kepala) memiliki ukuran tubuh 1-2 mm dan memiliki bentik tubuh pipih
memanjang, biasanya ditemukan di bawah belakang kepala dan di belakang telinga.
Kutu ini berwarna
putih kelabu/sesuai dengan hospes. Keapala berbenyuk ovoid sdikit bersudut,
memiliki sepasang mata sederhana (mata ocelli) pada bagian lateral, mempunyai
mulut yang memiliki proboscis yang dapat memanjang. Antena pendek terdiri dari
5 ruas. Abdomen kutu terdiri atas 9 ruas. Torax kutu terbuat dari chitin dan
terdiri dari 3 segmen yaitu protorax, mesotorax, dan metatorax yang
masing-masing memiliki sepasang kaki yang terdiri dari 5 ruas dan ruas terakhir
sebagai capit. Alat genital terletak di tengah bagian dorsal.
Lingkaran hidup
kutu kepala dari telur, nimfa dan dewasa. Kutu kepala bertelur kira-kira 140
butir yang berwarna putih dan mempunyai operculum (kantung/penutup telur).
Telur disebut nita yang berukuran 0,6-0,8mm dan menetas dalamwaktu 5-11 hari
pada suhu 21-36oC. Kutu yang baru menetas disebut nimfa, mengalami 3
kali ganti kulit dalam waktu 2 minggu sebelum menjadi dewasa. Kehidupan siklus
diselesaikan dalam waktu sekitar 18 hari.
E. Ordo
Siphonoptera
Serangga ini tidak
bersayap, tubuhnya pipih berukuran 1,5-4 mm, mempunyai kaki-kaki yang panjang
dan sangat kuat yang berguna untuk meloncat. Mempunyai mata tunggal, pada
daerah dekat mata terdapat ocular bristle. Mulutnya tersembunyi berfungsi untuk
menusuk-menghisap. Mempunyai abdomen dengan 10-12 segmen, pada segmen ke-8 atau
ke-9 terdapat spermatheca (pinjal betina) sedangkan pada jantan, penis terdapat
pada abdomen ke-5 atau ke-6. Comb (ctenidium) penting untuk diferensiasi
pinjal: Genal Comb terdapat di atas mulut. Thoracal (pronotal) comb terdapat di
segmen pertama thorax. Metamorfosis pinjal sempurna (Holometabola), siklus
hidup dalam waktu 14-24 hari. Pinjal ini terdiri dari pulex irritans ( pinjal anjing) dan Ctenocephalide felis (pinjal kucing). Yang membedakan jenis pinjal
ini yaitu ocular bristle, genal comb, thoracal comb dan spermatheca.
Kutu kucing Ctenocephalides felis adalah salah satu
yang paling berlimpah dan di dunia. Pinjal pada kucing ini umumnya memiliki
ukuran tubuh 1,5-4 mm, dengan bentuk tubuh yang pipih. Pinjal ini tidak
memiliki sayap, tetapi dapat melompat sejauh 1m. Pinjal ini sebagai tuan rumah
perantara dari bibit cacing Dipylidium
caninum dan Hymenolepis diminuta.
Lingkaran hidup
pinjal. Hospes pinjal adalah hewan peliharaan dan hewan liar terutama binatang
mengerat liar. Berbagai spesies cenderung kepada satu macam hospes, tetapi
aktivitasnya kemungkinan untuk menginfestasi hewan lain daripada hospes yang
disukainya. Lama hidupnya kira-kira 1 tahun dalam kondisi baik dengan udara
sejuk, suhu lembab tetapi jangka waktu hidup diluar hospes adalah 88-125 hari
yang berbeda-beda tergantung masing-masing spesies. Larva mati pada suhu 38oC
selama 24 jam.
F. Ordo
Dipthera
1. Lalat rumah ( Musca domestica )
Lalat rumah mempunyai
badan bersegmen meliputi caput, torax, dan abdomen.Kepala berbentuk bulat,
terdapat antena pendek, mata facet dan ocelli diantara mata facet.Torax terdiri
dari 3 segmen yaitu protorax, mesotorax, dan metatorax yang masing-masing
memiliki sepasang kaki. Ciri-ciri penting dari lalat rumah: pada thiraks
terdapat empat garis garis hitam satu garis hitam medial pada abdomen dorsal.
Terdapat ikat pinggang yaitu jarak antara thoraks dan abdomen. Sayap depan
lebih besar, sayap belakang kecil disebur halter berfungsi sebagai alat
kesetimbangan, venasi sayap simetris. Lalat rumah (Musca Domestica) berwarna
abu-abu dengan panjang 6-9mm dengan empat garis gelap membujur pada bagian atas
thoraxnya. Lalat rumah berkembang biak pada limbah organik pada tempat yang kotor,
bahan-bahan yang busuk, buah-buahan yang busuk dan sayuran basi.
Sampah adalah
tempat yang disenangi oleh lalat sehingga banyak ditemukan larva disini.
Habitat lalat pradewasa berbeda dengan dewasa. Tahap pradewasa memilih habitat
yang cukup banyak organik yang sedang mengalami dekomposisi, misalnya sampah
organik basah. Tahap dewasa juga menyukai sampah, hanya saja daerah jelejahnya
yang luas sehingga dapat memasuki rumah atau dimana manusia beraktivitas. Lalat
lebih banyak hidup di daerah pemukiman. Lalat rumah (Musca Domestica) tidak menggigit tetapi menghisap zatmakanan
seperti nyamuk dengan menggunakan probascisnya. Sebelum makan lalat menggunakan
saliva untuk melunakkan makanan kemudian baru dihisap kembali.
Lalat berkembang
biak dengan bertelur, telur berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1mm
panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120-130 telur dan akan
menetas dalam waktu 8-16 jam. Pada suhu rendah telur tidak akan menetas (dibawah12-13oC).
Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang
12-13mm. Akhir dari fase larva akan berpindah dari yang banyak makanan ketempat
yang kering untuk mengeringkan tubuhnya. Setelah itu berubah menjadi kepompong
yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak.
Fase ini
berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30-35oC,
lemudian akan keluar lalat dan sudah terbang antara 450-900 meter. Siklus hidup
dari telur sehingga menjadi lalat dewasa yaitu 6-20 hari, lalat dewasa
panjangnya lebih kurang ¼ inci dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5
kali, umur lalat umumnya sekitar 2-3 minggu, tapi pada kondisi yang stabil
dapat sampai 3 bulan. Lalat terbang tidak menantang arah angin tetapi
sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 km.
2. Lalat hijau ( Chrysomia sp)
Chrysomia lalat
berukuran sedang dengan tubuh berwarna hijau mengkilat dan sayap yang jernih
dengan venasi sayap yang jelas. Abdomennya mempunyai garis-garis sejajar yang
transversal. Lalat ini menyukai luka-luka terbuka yang basah dan dapat
menimbulkan miasis pada mata, tulang dan berbagai tempat lainnya.
Kepala lalat ini
bulat, antena pendek, mempunyai mata facet dan ocelli, mata facet berwarna
orens. Mulut sebagai penjilat. Thorax terdiri dari 3 bagian yaitu protorax,
mesothorax, dan metathorax yang masing-masing memilki sepasang kaki. Tidak ada
garis vertical pada thorax. Sayap sempurna terdapat pada thorax kedua yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Venasi sayap simetris. Abdomen
beruas-ruas, semakin banyak ruas pada abdomen maka lalat tersebut semakin tua.
Warna abdomen jantan hijau dan sangat mengkilat sedangkan betina tidak begitu
mengkilat.
3. Lalat Daging (Sarcophaga sp)
Sarcophaga mempunyai
ukuran tubuh yang besar dibanding lalat lain, panjang antara 10-14 mm. Pada
kepala terdapat mata facet di bagian lateral dan ocelli, terdapat anten ayang
pendek. Mulut dapat memendek dan memanjang dan mempunyai sungut.
Thorax terdiri sari
3 bagian yaitu protorhax, mesothorax, dan metathorax yang masing-masing memiliki
sepasang kaki. Kaki lebih panjang dari pada lalat lain yang terdiri 7 ruas.
Pada thorax terdapat garis vertical dan horizontal seperti papan catur yang
agak kekuning-kuningan. Sayap terletak di thorax kadua dan ketiga. Sayap depan
lebih besar, sayap belakang seperti selaput yang di sebut halter dan berfungsi
sebagai alat kesetimbangan.
Lalat ini berwarna
abu-abu dengan bintik-bibtik kuning yang terdapat segman abdomen. Pada
permukaan dorsal dari abdomen terdapat gambaran yang mirip papan catur. Lalat
ini menyukai kotoran hewan maupun madu dari bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Adang Iskandar, Pemberantasan serangga
dan binatang pengganggu, APKTS Pusdiknakes. Depkes RI. Jakarta
Anonim, http://cavefauna.wordpress.com/taxonomy/
Direktorat Epidemiologi dan Karantina. Manual
Kantor Kesehatan Pelabuhan. Direktur Jenderal. P3M Depkes RI
Entjang, Indan, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2000
Materi
ajaran dari Ibu Yuni Diana Soraya dan Bapak Husni Thamrin.
Santi,
Nuraini Devi, Pemberantasan Arthopoda
Yang Penting dalam Hubungan dengan
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Bagian Kesehatan
Lingkungan USU, 2004
Santio Kirniwardoyo, Pengamatan dan
pemberatasan vektor malaria,
sanitas.
Puslitbang Kesehatan Depkes Rl Jakarta,1992
Komentar
Posting Komentar